International Crisis Group (ICG) adalah organisasi multinasional independen dan non profit, dengan lebih dari 80 anggota staff, yang bekerja melalui analisis di lapangan dan advokasi tingkat tinggi bagi mencegah dan memberi solusi atas konflik yang berbahaya.
Pendekatan ICG didasarkan pada penelitian di lapangan. Tim analis politik ditempatkan langsung di tempat maupun lokasi yang cukup dekat dengan negara � negara yang mengalami resiko perpecahan, peningkatan konflik ataupun terulangnya konflik. Berdasarkan informasi dan penilaian di lapangan, ICG menghasilkan laporan analitis secara regular yang berisikan rekomendasi praktis yang ditujukan kepada para pengambil keputusan internasional terkemuka.
Laporan dan briefing ICGdisebarluaskan melalui e-mail dan cetakan kepada para pejabat di berbagai kementerian luar negeri dan organisasi � organisasi internasional dan secara umum tersedia melalui situs internet, www.crisisweb.org. ICG bekerja sama dengan pemerintah dan pihak terkait yang berpengaruh termasuk media, untuk mengetengahkan analisis mengenai krisis dan memperoleh dukungan bagi kebijaksanaan yang dianjurkannya.
Dewan ICG � yang terdiri dari tokoh � tokoh terkemuka di bidang politik, diplomasi, bisnis dan media � terlibat langsung dalam membantu agar laporan dan rekomendasi ICG mendapat perhatian dari para pembuat keputusan senior di seluruh dunia. ICG dipimpin oleh mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari; dan yang berperan sebagai Presiden dan Chief Executive sejak Januari 2000 adalah mantan Menteri Luar Negeri Australia Gareth Evans.
Kantor pusat ICG berada di Brussels, dengan kantor advokasi di Washington DC, New York dan Paris dan kantor penghubung media di London. Lembaga ICG kini beroperasi di sebelas kantor lapangan(di Amman, Belgrade, Bogota, Islamabad, Jakarta, Nairobi, Osh, Pristina, Sarajevo, Sierra Leone dan Skopje) dengan para analis bertugas di lebih dari 30 negara dan wilayah yang mengalami krisis membentang di empat benua.
Di Afrika, meliputi negara � negara Burundi, Rwanda, Republik Demokrasi Kongo, Sierra Leone-Liberia-Guinea, Somalia, Sudan dan Zimbabwe; di Asia, Indonesia, Myanmar, Kyrgyzstan, Tajikistan, Uzbekistan, Pakistan, Afghanistan dan Kashmir; di Eropa, Albania, Bosnia, Kosovo, Macedonia, Montenegro dan Serbia; di Timur Tengah, seluruh wilayah Afrika Utara hingga ke Iran; dan di Amerika Latin, Kolombia.
ICG mendapatkan dana dari pemerintah, yayasan amal, perusahaan maupun sumbangan perorangan. Negara � negara berikut turut menyediakan dana: Australia, Austria, Kanada, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Irlandia, Luxembourg, Belanda, Norwegia, Swedia, Switzerland, Republik China (Taiwan), Turki, Inggris dan Amerika Serikat.
Sumbangan dari pihak swasta dan yayasan meliputi The Atlantic Philanthropies, Carnegie Corporation di New York, Ford Foundation, Bill & Melinda Gates Foundation, William & Flora Hewlett Foundation, The Henry Luce Foundation, Inc., John D. & Catherine T. MacArthur Foundation, The John Merck Fund, Charles Stewart Mott Foundation, Open Society Institute, Ploughshares Fund, The Ruben & Elisabeth Rausing Trust, Sasakawa Peace Foundation dan United States Institute of Peace.
Desember 2002
|